Mataram Kuno: Peperangan dan Intrik di Kerajaan Mataram Kuno

Mataram Kuno

History Digital – myronmixonspitmasterbbq.com – Mataram Kuno: Peperangan dan Intrik di Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Mataram Kuno, atau sering disebut Kerajaan Medang, adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga abad ke-10. Terletak di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, kerajaan ini dikenal sebagai pusat perkembangan kebudayaan, agama Hindu-Buddha, serta seni dan arsitektur yang megah.

Artikel ini mengupas sejarah Kerajaan Mataram Kuno, mulai dari asal-usul, pemerintahan, masa kejayaan, hingga peninggalan yang masih bisa ditemukan hingga saat ini.

Asal-Usul dan Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berdiri pada abad ke-8 Masehi di lembah Sungai Progo dan Bengawan Solo, wilayah subur di sekitar Jawa Tengah. Kerajaan ini pertama kali dikenal dari prasasti Canggal yang ditemukan di wilayah Gunung Wukir, dekat Magelang. Prasasti tersebut, yang bertarikh 732 M, menyebutkan pendirian sebuah lingga (simbol Siwa) oleh Raja Sanjaya.

Dinasti-Dinasti di Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh dua dinasti besar:

  1. Dinasti Sanjaya:
    • Menganut agama Hindu-Siwa.
    • Didirikan oleh Raja Sanjaya, yang disebut sebagai pendiri kerajaan dalam Prasasti Canggal.
  2. Dinasti Syailendra:
    • Menganut agama Buddha Mahayana.
    • Mulai berkuasa sekitar abad ke-8 dan dikenal sebagai pelindung seni dan arsitektur Buddha.

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

a. Dinasti Sanjaya

Dinasti Sanjaya mengawali masa kejayaan Mataram Kuno dengan menjadikan agama Hindu sebagai pilar pemerintahan dan kebudayaan. Raja Sanjaya dikenal sebagai pemimpin yang berhasil memperluas wilayah kerajaan dan memperkuat kedudukan politiknya di Jawa Tengah. Pada masa ini, agama Hindu-Siwa menjadi agama utama di wilayah kerajaan.

b. Dinasti Syailendra

Dinasti Syailendra mengambil alih kekuasaan sekitar abad ke-8. Masa ini dikenal sebagai puncak kejayaan seni dan arsitektur Buddha di Nusantara. Dinasti Syailendra meninggalkan berbagai bangunan megah, termasuk Candi Borobudur, yang menjadi salah satu warisan budaya dunia.

Lihat Juga  Slot Running Sushi: Buktikan Keberuntunganmu dan Raih Maxwin!

Pada masa ini pula, hubungan internasional Mataram Kuno berkembang pesat. Dinasti Syailendra menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, seperti Sriwijaya di Sumatra dan kerajaan-kerajaan di India.

Mataram Kuno

Perpindahan Ibu Kota ke Jawa Timur

Pada abad ke-10, Kerajaan Mataram Kuno menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam dan konflik internal. Salah satu raja terkenal dari Dinasti Sanjaya, Mpu Sindok, memindahkan ibu kota kerajaan dari Jawa Tengah ke wilayah Jawa Timur. Perpindahan ini menandai awal berdirinya dinasti baru yang dikenal sebagai Dinasti Isyana.

Alasan Perpindahan

  • Bencana Alam: Kemungkinan letusan Gunung Merapi memaksa perpindahan ibu kota ke wilayah yang lebih aman.
  • Ancaman dari Sriwijaya: Kerajaan Sriwijaya yang kuat di Sumatra menjadi ancaman bagi kekuasaan Mataram di Jawa Tengah.
  • Faktor Ekonomi: Wilayah Jawa Timur menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik, terutama dalam perdagangan dan pertanian.

Agama dan Kebudayaan

Kerajaan Mataram Kuno adalah pusat perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Jawa. Kedua agama ini hidup berdampingan dan memberikan pengaruh besar dalam seni, arsitektur, dan kehidupan sosial masyarakat.

Pengaruh Agama Hindu

  • Banyak candi yang dibangun untuk pemujaan Siwa, seperti Candi Dieng dan Candi Gedong Songo.
  • Prasasti-prasasti peninggalan Dinasti Sanjaya sering kali mencerminkan ajaran Hindu.

Pengaruh Agama Buddha

  • Dinasti Syailendra bertanggung jawab atas pembangunan Candi Borobudur, monumen Buddha terbesar di dunia.
  • Seni pahat dan arsitektur pada masa ini mencapai puncak keindahan dan kompleksitas.

Kehidupan Masyarakat

  • Sistem agraris menjadi tulang punggung ekonomi kerajaan, dengan irigasi yang dikelola secara baik.
  • Hubungan perdagangan dengan kerajaan luar berkembang pesat, termasuk perdagangan rempah-rempah dan barang mewah.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan ini meninggalkan banyak warisan budaya dan sejarah yang dapat ditemukan hingga kini, di antaranya:

Lihat Juga  Santas Wonderland: Keajaiban Natal dan Kemenangan Besar

a. Candi Borobudur

Dibangun oleh Dinasti Syailendra, Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban dunia dan simbol kejayaan agama Buddha di Nusantara.

b. Candi Prambanan

Kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, yang dibangun oleh Dinasti Sanjaya, memperlihatkan keindahan seni dan arsitektur Hindu.

c. Prasasti-Prasasti

  • Prasasti Canggal: Menyebutkan pendirian Kerajaan ini oleh Raja Sanjaya.
  • Prasasti Kalasan: Menggambarkan pembangunan Candi Kalasan oleh Dinasti Syailendra.
  • Prasasti Mantyasih: Menyebutkan daftar raja-raja Kerajaan ini.

Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan ini mulai mengalami kemunduran pada abad ke-10, setelah ibu kota dipindahkan ke Jawa Timur. Dinasti Isyana yang didirikan Mpu Sindok menjadi penerus kerajaan ini, tetapi pengaruh Mataram di Jawa Tengah perlahan memudar. Faktor-faktor seperti bencana alam, serangan dari Sriwijaya, dan fragmentasi politik berkontribusi pada runtuhnya kerajaan.

Kesimpulan

Kerajaan ini adalah salah satu tonggak sejarah besar di Nusantara yang memberikan warisan budaya, seni, dan agama yang mendalam. Dengan candi-candi megah seperti Borobudur dan Prambanan, kerajaan ini menunjukkan puncak kejayaan peradaban Hindu-Buddha di Indonesia.

Meski kerajaan ini telah runtuh, peninggalannya tetap menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah bangsa. Kerajaan ini mengajarkan pentingnya harmoni antara agama, seni, dan kehidupan sosial dalam membangun peradaban yang maju. Hingga kini, warisan kerajaan ini terus dilestarikan dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.